Blogger Widgets

Senin, 20 Juli 2015

Hey, kau.

Kau yang sempat hadir di dalam kehidupanku.
Aku tidak lama mengenalmu, hanya 2 bulan kita saling berbagi canda, tawa, dan pengalaman hidup.
Waktu yang tak lama untuk aku mengenalmu.
Ya, aku hanya mengenalmu sebatas yang aku tahu. Aku hanya tahu sebatas namamu, teman-temanmu, apa yang kamu suka, apa yang kamu benci. Bahkan aku tidak mengenal begitu jauh tentang keluargamu.
Hey, kau. Lelaki yang sudah masuk terlalu dalam ke dalam hatiku. Kau yang tahu seluruh tentangku, keluargaku, apa yang aku suka, apa yang aku benci, kelemahanku, kelebihanku.
2 bulan waktu yang terasa singkat diantara kita. Kita sering bertemu, berbagi cerita, berbagi tawa, menceritakan semuanya. Ya, dan aku merasa nyaman akan hal itu. Aku memiliki banyak persamaan denganmu. Kau suka menulis, suka membaca novel, drama korea, dan masih banyak lagi. Aku selalu merasa cocok denganmu. Dan tahukah kau bahwa aku mulai menyayangimu ? Aku tidak tahu bagaimana perasaan ini muncul. Tiba-tiba tumbuh begitu saja dan aku menikmatinya.
Hey, kau. Lelaki yang sudah membuatku melupakan sosoknya, seseorang yang sudah membuat hidupku seakan porak-poranda. Kau menarikku dari jurang yang gelap menuju tempat dimana aku bisa melihat sinar kehidupan. Kau membuat hidupku menjadi lebih berarti. Kau selalu mengkhawatirkanku, memperhatikanku, memanjakanku. Lucu rasanya saat mengingat itu.

Tapi... apakah aku bisa mengulangi hal itu lagi ? Apakah aku boleh menarikmu dan mengutamakan egoku ?
Aku hanya menginginkan kau bahagia. Sungguh. Tapi apakah harus dengan cara aku menyakiti diriku sendiri ?
Tahukah kau ini sangat menyakitkan. Saat kau mulai berubah. Tidak memperhatikanku lagi. Mengabaikanku. Mengabaikan pesan-pesan dariku. Tahukah kau betapa aku menjadi uring-uringan saat ini ?
Hey, kau. Lelaki yang sudah membuatku untuk selalu mengingatmu. Bahkan disetiap menit dalam hidupku, aku selalu mengingat tentangmu.
Aku selalu menyebut namamu disepertiga malamku. Meminta Allah menyampaikan pesan kepadamu bahwa aku sangat merindukanmu. Meminta Allah agar kau mengingatku barang sedetikpun. Meminta Allah untuk menyatukan kita dalam ikatan yang halal suatu hari nanti.
Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu. Ketahuilah, aku sangat menyayangimu.
Hey, kau. Lelaki yang entah mungkin sengaja dipertemukan Allah denganku. Terima kasih karena sudah membantuku untuk melupakannya dan mulai menyayangimu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar