Sebuah kelas yang terletak di pojok bangunan
dengan warna biru yang menghiasi dindingnya, dua belas IPA 3, sebuah kelas yang
sudah aku singgahi dengan teman-teman bayanganku selama kurang lebih dua tahun.
Ya, mereka adalah teman bayanganku karena aku tidak benar-benar menjadi bagian
diantara mereka.
“Belum pulang, Sa ?” Aku hanya tersenyum lalu
menggeleng pelan. Dia tersenyum sebelum dia berjalan menjauhiku dengan dua
orang lain yang berada di samping kanan kirinya. Terkadang, aku merasa iri
kepada Suzy. Gadis itu begitu cantik, ramah, pandai dalam bermain biola, juga
dalam hal matematika dan fisika.
Aku duduk termenung di bangkuku yang berada di
sudut kelas. Hal ini akan memudahkanku untuk menyendiri, tanpa harus melakukan
banyak interaksi dengan penghuni kelas ini. Aku memperhatikan seisi kelas yang
belum sepenuhnya kosong. Pandanganku bergerak pada Arkan dan Nita, dua sejoli
yang sedang duduk berdua di sudut kelas. Lalu, Sakura, Nita, dan Widya, tiga
sejoli yang saling menghiasi satu sama lain bak Telaga Warna. Begitu juga
dengan Elli dan Nina yang tengah berjalan bersama meninggalkan kelas, yang aku
yakini mereka akan pulang bersama.
Kemudian, aku menoleh ke samping. Tidak ada siapapun, sendiri.